Komisi VI Dorong PT Bio Farma Lakukan Terobosan Guna Meningkatkan Pelayanan Kesehatan

01-12-2023 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal memimpin Kunjungan Kerja Spesifik (Kunsfik) ke PT Bio Farma (Persero) di Bandung, Jawa Barat, Jumat (1/12/2023). Foto : ssb/Man

 

PARLEMENTARIA, Bandung - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal memimpin Kunjungan Kerja Spesifik (Kunsfik) ke PT Bio Farma (Persero). Dalam Kunsfik ini, Komisi VI melakukan pengawasan dan mempertanyakan tentang kondisi aktual kinerja keuangan dan operasional, permasalahan serta tantangan yang dihadapi oleh PT Bio Farma (Persero) serta langkah terobosan yang sedang dan akan dilakukan oleh perusahaan. Hal itu dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan kesehatan serta kemandirian industri farmasi nasional.

 

"Meskipun terdapat penurunan Kinerja di tahun 2022, namun apabila aktivitas terkait Covid dikecualikan, kinerja Bio Farma di tahun 2022 lebih baik dari 2021. Pada tahun 2023, Bio Farma Group akan melakukan perbaikan fundamental perusahaan untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar kesehatan yang berubah diakibatkan oleh perubahan pola konsumsi," papar Hekal di ruang pertemuan PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Jumat (1/12/2023). 

 

Penurunan kinerja PT Bio Farma diduga karena selesainya program vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan. Penurunan kinerja tersebut bahkan hingga terkait pendapatan perusahaan

 

Komisi VI sempat menyinggung tentang penurunan Kinerja di tahun 2022. Pada tahun kerja selanjutnya, Bio Farma Group didesak melakukan perbaikan fundamental perusahaan. Hekal mengungkapkan, sebab terjadinya penurunan kinerja Bio Farma terjadi karena selesainya program vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan. 

 

Politisi dari Fraksi partai Gerindra ini mengungkapkan, Pendapatan PT Bio Farma (Persero) secara konsolidasi (holding) mencapai Rp21,539 triliun di tahun 2022 mengalami penurunan 50,4 persen dari tahun 2021. Secara detail hal ini bisa dilihat pada pendapatan Bio Farma yang mengalami penurunan 63,6 persen dari tahun 2021 atau mencapai Rp 11,026 triliun.

 

"Dengan mengintegrasikan seluruh kompetensi yang dimiliki, dan memadukan seluruh talenta serta kemampuan untuk berinovasi Bio Farma tetap optimistis untuk mempersiapkan program-program transformasi sebagai roadmapbagi pengembangan BUMN Farmasi menjadi Leading Life Science Company kelas dunia," harap Hekal. (ssb/rdn)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...